Gladi Posko Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB) di Kapanewon Piyungan

Pada hari Selasa, 28 Juni 2022, BPBD Kabupaten Bantul menyelenggarakan Gladi Posko Bencana Gempa Bumi pada 5 Kapanewon di Kabupaten Bantul, dan Kapanewon Piyungan termasuk Kapanewon yang mengikuti gladi tersebut. Gladi posko diikuti oleh Panewu Kapanewon Piyungan, Muhammad Baried, S.Sos M.M, Kapolsek Piyungan, Danramil Piyungan, Kepala Puskesmas Piyungan, Panewu Anom Kapanewon Piyungan, Kepala Jawatan Keamanan Kapanewon Piyungan, Tim pendamping dari BPBD Kabupaten Bantul,  Pamong Kalurahan Sekapanewon Piyungan, RAPI Kapanewon Piyungan,  PMI Kapanewon Piyungan, Anggota FPRB Kapanewon Piyungan.

 

Skenario gladi posko  menggambarkan terjadi bencana Gempa Bumi dengan skala Mag. 6,6 pada Hari Minggu, Tanggal 31 Juli 2022, Pukul 09.00 WIB di sesar opak dengan guncangan gempa dirasakan mencapai VI-VIII MMI dengan durasi + 46 detik dan dirasakan di seluruh wilayah Kabupaten Bantul. Kejadian gempa bumi tersebut memberikan dampak kerusakan cukup parah pada infrastruktur dan aset warga. Selain itu warga mengalami kepanikan luka-luka dan meninggal dunia, rumah serta bangunan lain mengalami rusak ringan hingga hancur yang mengakibatkan warga terperangkap di dalam reruntuhan. Beberapa ruas jalan mengalami kerusakan termasuk jembatan sehingga tidak dapat dilewati, listrik dan sarana komunikasi juga tidak berfungsi.

 

Pusdalops menerima laporan dari BMKG tentang informasi gempa yang terjadi melalui peralatan WRS Gempa kemudian meneruskan informasi tersebut melalui radio kepada relawan dan juga pimpinan. Pusdalops juga menerima laporan dari relawan tentang dampak gempa yang terjadi dan meminta bantuan untuk menolong warga masyarakat yang menjadi korban.

 

 

Bupati menerima laporan dari BPBD kemudian meminta Sekda untuk mengumpulkan seluruh pimpinan OPD dan perwakilan Lembaga lainnya untuk mendirikan Posko PDB dan mengaktifkan Struktur Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB). Panewu kemudian berkoordinasi dengan Kalurahan dan Forkompinkap untuk mengetahui informasi kondisi dari masing-masing kalurahan dan segera mengambil tindakan cepat serta segera melaporkan kondisi terkini melalui  HT.

 

 

Gladi Posko dilaksanakan menggunakan asumsi waktu 1:1 (sebelum terjadi gempa) dan pasca gempa bumi menggunakan asumsi waktu 2:48 dengan durasi waktu gladi 2 jam mewakili 48 jam (dua hari)  yang dibagi menjadi 11 situasi. Dengan adanya gladi posko tersebut diharapkan Kapanewon Piyungan dapat lebih siap dan tepat dalam mencari jalan terbaik untuk mengatasi suatu permasalahan kebencanaan di wilayah Kapanewon. 

 

KAPANEWON PIYUNGAN, SIAP UNTUK SELAMAT